Halo, saya Coach Eko.
Hari ini saya mau cerita tentang sesuatu yang sering banget saya temui ketika ngobrol sama teman-teman yang mau diet.
Kebanyakan orang kalau mau mulai diet, pertanyaannya langsung kayak gini:
“Coach, suplemen apa yang paling cepet nurunin berat badan?”
“Coach, kalau saya gak makan malam aja, bisa gak cepet kurus?”
“Coach, olahraga apa yang bikin perut rata dalam 7 hari?”
Padahal, yang sering dilupakan adalah: diet itu seperti bangun rumah. Harus mulai dari pondasinya dulu. Kalau pondasinya gak kuat, mau pakai produk sehebat apapun, hasilnya nggak akan tahan lama.
Kita Mulai dari Cerita Nyata Dulu Ya...
Beberapa bulan lalu, saya ketemu sama salah satu peserta kelas diet online kami. Namanya Mbak Lisa. Waktu itu dia bilang gini:
“Coach, saya tuh udah coba semua cara. Diet buah, diet air putih, puasa 20 jam, sampai minum teh yang bikin sering ke toilet. Tapi berat badan saya malah turun-naik, gak pernah stabil.”
Akhirnya saya tanya ke dia:
“Mbak, kamu udah tahu belum apa pondasi dasar dari program diet?”
Dan jawabannya, seperti kebanyakan orang, adalah belum tahu.
Nah dari sinilah saya ajak Mbak Rina untuk mulai dari awal, bangun pondasi diet yang kuat dan benar. Hasilnya? Dalam 4 bulan, dia turun 12 kg. Tapi bukan itu yang paling penting. Yang paling bikin saya bangga, dia bisa makan enak, tetap punya energi, dan gak merasa tersiksa sama sekali.
Apa Sih Pondasi Dasar Diet Itu?
Coba bayangkan segitiga atau piramida. Bagian paling bawah itu adalah fondasi yang paling penting. Semakin ke atas, semakin kecil perannya. Nah, begini urutannya dari bawah ke atas:
1. Sustainability dan Konsistensi
Pondasi pertama adalah:
"Bisa dijalani jangka panjang atau tidak?"
Kalau kamu diet super ketat, makan cuma rebus-rebusan doang, gak makan nasi, atau harus minum jus aneh setiap hari — coba tanya: bisa gak dijalani 6 bulan ke depan?
Kalau jawabannya "nggak yakin", ya itu artinya kamu belum menemukan pola diet yang benar.
2. Defisit Kalori
Ini rumus utama:
Kalori masuk harus lebih kecil dari kalori yang dibakar.
Tapi bukan berarti kamu harus kelaparan. Kadang cukup atur porsi makan dan mulai bergerak sedikit lebih banyak, sudah bisa turun kok.
Contohnya:
Biasanya makan nasi 2 centong → jadi 1 centong.
Biasanya naik motor jarak dekat → diganti jalan kaki 15 menit.
3. Olahraga Rutin
Bukan harus gym, bukan harus angkat beban berat.
Cukup gerakin badan setiap hari. Jalan kaki, senam di rumah, atau ikut video workout 15 menit di YouTube.
Yang penting konsisten.
4. Self Monitoring
Pantau diri sendiri.
Catat makananmu, timbang berat badan tiap minggu, dan evaluasi.
Kenapa? Karena seringkali kita merasa sudah makan dikit, padahal pas dicek, ternyata sneaky snacks (camilan-camilan kecil) numpuk banget kalori.
5. Protein dan Serat
Kunci kenyang tahan lama dan menjaga massa otot.
Selalu pastikan ada sumber protein di tiap makan: ayam, tahu, telur, ikan, tempe.
Dan jangan lupa serat dari sayur dan buah.
6. Karbohidrat dan Lemak Seimbang
Banyak orang takut nasi. Tapi kenyataannya, karbohidrat tetap penting, asal porsinya pas.
Ganti nasi putih dengan nasi merah atau kentang rebus.
Pilih lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun.
7. Suplemen (Tambahan, BUKAN Utama)
Suplemen bisa bantu, tapi bukan penentu.
Saya sendiri dan Coach Rena menggunakan shake Herbalife sebagai sarapan sehari-hari. Kenapa? Karena:
-
Praktis dan hemat waktu (cuma butuh 2 menit buat nyiapin)
- Mengandung protein tinggi, serat, 21 vitamin dan mineral
- Kalorinya hanya sekitar 200 kalori, jauh lebih rendah dibandingkan sarapan nasi uduk + gorengan
Shake ini membantu banget terutama buat yang punya kebiasaan skip sarapan atau malah makan berat berlemak di pagi hari.
Dengan shake, tubuh sudah mendapat nutrisi lengkap, kenyang lebih lama, dan metabolisme bisa langsung “menyala” sejak pagi.
Tapi ingat ya, shake bukan “obat kurus”. Kalau kamu minum shake tapi pola makan siangnya sembarangan, camilan tetap gorengan, dan malam makan mie instan — ya tetap saja berat badan susah turun.
Jadi, gunakan shake sebagai bagian dari pola makan seimbang, bukan satu-satunya andalan.
Banyak klien saya yang berhasil turun 5-10 kg dalam beberapa bulan karena konsisten minum shake sebagai sarapan atau pengganti makan malam, sambil tetap menjalankan prinsip-prinsip lain dari pondasi diet yang sudah kita bahas tadi..
Ubah Pola Pikir, Ubah Hasil
Jangan mulai diet karena benci sama tubuh sendiri.
Mulailah karena kamu ingin lebih sehat, lebih kuat, dan lebih bahagia.
Kalau kamu hanya fokus ke timbangan, kamu akan kecewa.
Tapi kalau kamu fokus pada gaya hidup sehat, berat badan akan ikut menyesuaikan.
Siap Bangun Rumah Dietmu?
Jadi, mulai sekarang coba pikirkan:
-
Diet yang saya jalani ini, bisa gak saya pertahankan 6 bulan ke depan?
- Apakah saya hanya fokus cari hasil cepat, atau benar-benar mau ubah kebiasaan?
Kalau kamu mau belajar bareng saya dan Coach Rena tentang bagaimana membangun pondasi diet yang sehat dan menyenangkan, kamu bisa ikut kelas online kami atau chat langsung buat tanya-tanya.
📲 Cukup ketik “Mau mulai diet” ke WhatsApp kami, nanti kami pandu langkah pertamanya.
Ingat ya, diet bukan soal cepat-cepat kurus. Tapi soal menciptakan hidup yang lebih berkualitas.
Salam sehat,
Coach Eko & Coach Rena
0 Komentar